Capai Jumlah 1.523 Pergerakan Pesawat pada KTT G20, AirNav Jamin Beri Pelayanan yang Terbaik

0
74
Meskipun ada event besar Presidensi KTT G20, AirNav tetap melayani penerbangan regular berjadwal dan tidak berjadwal lainnya. (foto: dok. AirNav Indonesia)

RADAR TANGSEL RATAS – Sebagai satu-satunya Badan Usaha Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) mencatatkan pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Bali sebanyak 1.523 dari 1-14 November 2022.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti, mengatakan pergerakan dari dan menuju Denpasar akan terus meningkat pada perhelatan Internasional Presidensi KTT G20 2022.

“Total pergerakan lalu lintas penerbangan di ruang udara Indonesia pada November ini sudah menembus 4.695 pergerakan, dengan 1.523 pergerakan di antaranya disumbang dari dan menuju Denpasar, hingga 14 November, atau H-4 jelang KTT G20 2022. Angka ini akan terus meningkat sampai perhelatan selesai,” ungkap Polana.

Polana menegaskan bahwa pada pelaksanaan kegiatan Presidensi KTT G20, AirNav tetap melayani penerbangan regular berjadwal dan tidak berjadwal lainnya.

“Kami tetap melayani penerbangan reguler berjadwal dan tidak berjadwal, tapi membatasi jumlah penerbangan per jamnya, sehingga penerbangan VVIP dan tamu negara Presidensi KTT G20 bisa diprioritaskan. Itu pun dibatasi hanya di Bandara Ngurah Rai Denpasar dan 11 bandara penyangga lainnya” lanjut Polana.

BACA JUGA :  Berbagi di Bulan Ramadan, AirNav Santuni Para Penghafal Al-Qur’an di Pelbagai Pelosok Indonesia

Dijelaskan lebih lanjut, penerbangan dari dan menuju Bali hingga 14 November didominasi oleh maskapai domestik sebesar 56%, dan 44% merupakan maskapai internasional.

Polana menggaris bawahi, kesiapan AirNav Indonesia menyukseskan perhelatan Presidensi KTT G20 2022, tidak dimulai dengan serta merta. AirNav telah merancang dan mempersiapkan dengan baik, termasuk di antaranya fasilitas, personel, serta Standard Operating Procedure (SOP) dan pelayanan navigasi penerbangan yang prima.

Selain itu, AirNav juga mengoptimalkan berbagai sistem aplikasi dan inovasi yang dimiliki, yakni CHRONOS, yaitu aplikasi pengaturan slot time penerbangan, menjalankan Ground Delay Program (GDP) guna mengurangi holding pesawat di udara dan efisiensi bahan bakar pesawat, aplikasi Nav-Earth yang bekerjasama dengan BMKG guna mengetahui kondisi cuaca terupdate, penggunaan aplikasi E-FFORT terkait sistem pengaduan keadaan kondisi keselamatan penerbangan dan publikasi Aeronautical Information Publication (AIP) serta Notice To Airmen (NOTAM) kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.

Polana menjelaskan bahwa perbandingan traffic dari dan menuju Denpasar pada bulan yang sama (November) pada 2021 dan 2022 naik pesat sebesar 150,53%. Fakta ini juga menjadi pertanda bahwa jumlah penerbangan di Indonesia sudah semakin membaik dan pulih kembali pasca pandemi COVID-19.

BACA JUGA :  Mengejutkan! Tiba-Tiba Ada Pihak Swasta Kembalikan Uang Rp 27 Miliar dalam Kasus Korupsi Bakti Kominfo

“Peningkatan pelayanan lalu lintas penerbangan sudah mulai pulih sejak awal 2022. Tercatat, di Januari 2022 dari dan menuju Pulau Dewata apabila dibandingkan dengan Januari 2021, maka peningkatannya naik sebesar 35,37%. Persentase paling besar terdapat pada Agustus 2022, meningkat sebesar 632,04% jika dibandingkan dengan Agustus 2021,” urainya.

Polana juga menegaskan bahwa kesiapan dan pelayanan navigasi tidak hanya terbatas di Pulau Dewata saja, tapi AirNav telah siap kembali melayani dengan optimal untuk seluruh pelayanan navigasi di Indonesia.

Angka kenaikan jumlah traffic penerbangan pada bulan Oktober di seluruh Indonesia pada 2022 tercatat sebesar 2.415.769 penerbangan, meningkat dibandingkan dengan tahun 2021 di bulan yang sama dengan angka 2.045.062 penerbangan, atau meningkat sebesar 18%.

Polana menekankan, tahun 2022 menjadi tahun titik balik bagi pariwisata Indonesia. Tercatat, tidak hanya kenaikan jumlah lalu lintas penerbangan di Denpasar, tapi juga kenaikan jumlah pelayanan navigasi di seluruh Indonesia.

AirNav Indonesia, kata Polana, menyambut baik dan tentunya penuh semangat atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang telah terjadi selama 2022, ditambah dengan adanya beberapa event internasional yang terselenggara di Indonesia sehingga meningkatkan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara,

BACA JUGA :  Menko Airlangga: Meski Inflasi Terus  Naik, Indonesia Aman dari Ancaman Hiperinflasi hingga 2023

“Hal itu juga bisa menjadi indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik” tutur Polana. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini