Simpang Siur Soal Kecelakaan Helikopter Rombongan Kapolda Jambi, Mabes Polri: Mendarat Darurat, Bukan Jatuh

0
48
Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan korban lainnya setelah mendapatkan pertolongan pertama dari tim evakuasi. Tim SAR gabungan telah menurunkan logistik berisi bahan makanan ke titik koordinat lokasi dan sudah diterima. Saat ini para korban masih menunggu proses evakuasi dari Hutan Kerinci. (foto istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Proses evakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan di hutan Kerinci, Jambi, pada hari ketiga akan dilanjutkan pagi ini. Tim Basarnas akan menyiapkan enam helikopter untuk melakukan evakuasi seluruh korban.

Dikutip dari Suara.com (21/2/2023), Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyatakan bahwa helikopter yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan melakukan pendaratan darurat diduga karena cuaca buruk, bukan karena kecelakaan atau jatuh.

“Mendarat darurat. Sekali lagi saya tekankan mendarat darurat. Jangan sampai ada diksi-diksi yang berbeda-beda lagi,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Dedi menjelaskan, saat helikopter jenis Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 itu terbang membawa delapan orang penumpang, cuaca sedang berkabut, sehingga heli terpaksa melakukan pendaratan darurat.

“Pak Kapolri sudah menyampaikan, laporan awal yang kami terima dari Kabid Humas dan Wakapolda Jambi adalah mendarat darurat. Karena apa? faktor cuaca. Cuaca berkabut itu ketika masuk cuaca berkabut, sudah tidak bisa lihat apa-apa,” kata Dedi sebagaimana dilansir Antara.

BACA JUGA :  Akhirnya KPK Tetapkan Tiga Tersangka Dalam Kasus Korupsi di Kementerian Pertanian

Meski demikian, Polri tetap melakukan investigasi terkait pendaratan darurat yang dialami helikopter yang membawa delapan orang penumpang tersebut.

Dedi juga belum bisa memastikan apakah puing-puing yang ada di lokasi tempat Kapolda Jambi mendarat darurat adalah bagian dari helikopter atau tidak seperti video yang beredar di media sosial. “Ini kan proses investigasi masih berlanjut ya,” katanya.

Menurut Dedi, lokasi tempat heli mendarat darurat berupa tebingan sehingga tim evakuasi jalur darat tidak bisa melakukan pendaratan. Jadi, personel SAR turun dari helikopter secara vertikal.

Dari lokasi itu, tim evakuasi turun dari helikopter, personel masih harus berjalan kaki turun ke bawah Karena posisi Kapolda dan rombongan berada di tebingan.

Tim evakuasi darat maupun udara yang sudah berada di lokasi Kapolda Jambi telah memberikan pertolongan pertama kepada korban yang luka-luka, termasuk Kapolda Jambi yang mengalami luka cukup parah, yakni patah tangan bapak kanan.

“Kru heli yang kami temukan dalam kondisi sehat, tim evakuasi juga sudah membuat terpal dan juga api unggun dan kegiatan-kegiatan penyelamatan lainnya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Airnav Indonesia Kembali Raih Dua Penghargaan dari Ajang BUMN Award 2023

Evakuasi Kapolda Jambi tidak bisa dilakukan melalui jalur darat karena medan yang sulit serta jarak tempuh yang jauh. Sehingga upaya evakuasi dilakukan melalui jalur udara.

Terhitung pukul 17.30 WIB proses evakuasi Kapolda Jambi dan rombongan dihentikan sementara karena cuaca tidak mendukung. Jika pada pukul 20.00 WIB cuaca belum juga mendukung, maka evakuasi dilanjutkan Selasa (21/2).

Sebagai informasi, helikopter Polri yang melakukan pendaratan darurat tercatat membawa delapan orang penumpang yang terdiri atas Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono, Dirreskrimum Kombes Pol. Andri Ananta, Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol. Muchael Bumbunan, Korpspripim Polda Kompol A Yani Jambi dan seorang ADC Kapolda Jambi, serta tiga kru helikopter AKP Ali, AKP Amos F, dan Aipda Susilo. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini