Bantah Isu Cawapres untuk Anies Berasal dari Barisan Jokowi, Mardani: Sosok Cawapres Merupakan Bagian dari Koalisi

0
66
Urusan cawapres, kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, sepenuhnya diserahkan kepada Anies. Tapi ia menegaskan bahwa cawapres untuk Anies adalah sosok yang berasal dari koalisi. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Beberapa waktu lalu, Bakal calon presiden Anies Baswedan mengatakan bahwa sosok cawapres yang akan diumumkannya memiliki efek kejut. Hal itu disampaikan Anies dalam konferensi pers usai perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai ada dua maksud dari efek kejut yang disampaikan oleh Anies. Menurut Adi, efek kejut yang dimaksud Anies bisa saja karena sosok cawapresnya berasal dari tokoh yang tidak diduga, misalnya seorang menteri di pemerintahan Jokowi. Sebab, menurutnya, selama ini para menteri Jokowi tidak terlihat ingin mendampingi Anies sebagai cawapres.

“Pertama itu, misalnya cawapres yang minat dan dipilih oleh Anies itu adalah figur-figur yang ada di barisan Jokowi. Misalnya, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mahfud Md, Khofifah, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar,” kata Adi saat dihubungi, dikutip dari Detik.com Minggu (21/5),

Adi berpendapat, kalau nama-nama tadi yang kemudian dipilih menjadi pendamping Anies, tentu hal itu akan memberikan efek kejut. Karena figur-figur cawapres di lingkungan Jokowi tadi terkesan tidak terlampau minat untuk bisa mendampingi Anies.

BACA JUGA :  43 Kg Sabu dan 494 Butir Ekstasi Disita Polda Banten, 7 Tersangka Dibekuk

Lalu soal efek kejut yang kedua, kata Adi, saat ini Anies sedang berstrategi mempertahankan namanya terus masuk dalam pembicaraan publik mengenai Pilpres 2024. Adi menilai Anies mulai kehilangan ‘panggung politiknya’ setelah nama Ganjar Pranowo muncul sebagai capres usungan PDIP.

Adi menilai pembicaraan politik di publik lebih banyak terpusat pada arah dukungan Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto dan Ganjar. Dengan demikian, eksposur ke Anies mulai sepi.

Tapi, PKS yang merupakan partai pengusung Anies bersama Partai Demokrat dan NasDem di Koalisi Perubahan untuk Persatuan, membantah anggapan soal pendamping Anies berasal dari kubu Jokowi.

“Namanya kemungkinan bisa saja. Tapi Mas Anies tegas menyatakan cawapres merupakan bagian dari koalisi,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Minggu (21/5/2023).

Urusan cawapres, kata Mardani, sepenuhnya diserahkan kepada Anies. Menurutnya, saat ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan semakin solid.

Sementara itu, juru bicara PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan Anies mempertimbangkan berbagai hal untuk memilih calon pendampingnya di Pilpres 2024 nanti.

BACA JUGA :  Ketum Partai Golkar: Koalisi Besar Akan Siapkan RPJP 2025-2045 untuk Indonesia

“Tentu berbagai hal dipertimbangkan oleh beliau, baik dari aspek kapasitas dan latar belakang, pertimbangan politik, dan yang paling utama pertimbangan untuk memberikan tambahan sentuhan kemenangan dalam Pemilu 2024,” tuturnya. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini