Dialog Bisnis ILUNI Menwa UI Lintas Angkatan Bahas Kiat Sukses Berwirausaha di Era Disrupsi, tidak Cukup hanya Pintar, tapi harus Jeli dan Ulet

2
65

RADAR TANGSEL RATAS – Beberapa anggota Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (ILUNI Menwa UI) menggelar dialog bisnis lintas angkatan. Dialog bisnis lintas angkatan ILUNI Menwa UI itu membahas mengenai “Kiat Sukses Berwirausaha di Era Disrupsi”.

Untuk dapat meraih kesuksesan di era disrupsi, tidak cukup mengandalkan kepintaran. Tetapi, perlu dan harus jeli serta ulet dalam berusaha.

Demikian salah satu kesimpulan dialog bisnis yang digelar di LeCafe & Camping Golf Joy, Jl. Raya Puncak, No. 88, RT 02/RW 03, Cipayung Datar, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu siang lalu 08 Juli 2023 tersebut. Acara lintas angkatan itu sendiri mengambil tema “Dialog dan Motivasi untuk Meningkatkan Kemampuan Entrepreneur/ Kewirausahaan dan Kesejahteraan ILUNI Menwa UI”.

Hadir dalam dialog tersebut yaitu Joyada Siallagan, seorang advokat dan konsultan pajak. Joyada yang merupakan ILUNI Menwa UI Angkatan Arjuna itu juga owner (pemilik) beberapa bisnis kuliner.

Pembicara lainnya adalah David Chandrawan, Ass Vice President BCA. David adalah owner beberapa kafe di Cibubur.

Lalu, ada Dia Adrian Syah, pengurus ILUNI Menwa UI bidang operasional. Dialog atau diskusi itu dipandu oleh pendiri Forum Wartawan Peduli Jakarta (FWPJ) yang juga Ketua Perhimpunan Wartawan Tangerang Selatan (PERWATAS), Agus Supriyanto.

Wartawan yang 17 tahun mengabdikan diri di harian Nonstop (Rakyat Merdeka Group/Jawa Pos Group) dan kini mendirikan Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL dan Majalah RADAR MAGAZINE di bawah PT. Ratas Media Radar Tangsel (RMRT Group) itu memulai diskusi dengan memberikan kesempatan kepada Joyada Siallagan yang menjadi tuan rumah acara tersebut. Joy, sapaan akrab Joyada pun membuka pemaparannya soal bagaimana awal dia mendirikan bisnisnya.

BACA JUGA :  Mendag Zulhas Bakal Musnahkan Ribuan Bal Baju Impor Bekas Senilai Lebih dari Rp 10 Miliar!

Terlebih, di era disrupsi saat ini. Untuk diketahui, era disrupsi adalah masa terjadinya inovasi dan perubahan secara masif (besar-besaran).

Masifnya inovasi itulah yang dapat mengubah berbagai sistem dari pola lama ke baru. Joyada mengatakan, kunci bertumbuhnya semangat membuat usaha kecil ke besar adalah harus adaptif dan mengikuti perubahan.

“Di era disrupsi, perubahan yang sangat masif sekarang ini tak cukup hanya bermodal pintar. Tapi, harus jeli melihat peluang bisnis dan ulet dalam berusaha alias pantang menyerah,” ungkap pengusaha air minum dalam kemasan “Oxy” tersebut.

Kata dia, kebanyakan orang, selalu cepat berpuas diri. “Kelemahan kita terlalu cepat puas diri dan menganggap apa yang terjadi karena takdir, kehendak yang di atas (Tuhan). Ini yang menyebabkan usaha jadi sekedar sustain, tak bisa grow-up,” tandas pria penggemar olah raga golf dan sepak bola itu.

Perlunya Personal Branding

Pada diskusi juga disinggung berbagai hal di antaranya mengenai sumber daya manusia (SDM), dan pentingnya personal branding dalam mengembangkan bisnis dan menumbuhkan kepercayaan. Pembicara lain, David Chandrawan berujar, personal branding, dalam hal ini branding perusahaan hingga marketing sangatlah penting.

BACA JUGA :  Viral! Aksi Indonesia Boikot McDonald's dan Starbucks Jadi Sorotan Media Asing

“Untuk maju, kualitas SDM itu harus ditingkatkan,” cetus David yang merupakan salah satu pengurus ILUNI Menwa UI tersebut.

Lebih lanjut, lulusan cum laude dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan PPM School of Management itu menjelaskan, dengan SDM berkualitas, banyak hal dapat dilakukan.

“Dan, untuk itu, tak harus melalui sekolah (formal). Bisa belajar dari pengalaman orang sukses dan diskusi-diskusi seperti ini,” tambah David yang memiliki sederetan pengalaman sukses itu.

Oleh karenanya, David memberi apresiasi dan mendukung anak muda yang ingin berubah dan memiliki kemauan untuk maju. “Saya sangat mengapresiasi anak-anak muda yang mau keluar dari zona nyaman dan berkreasi serta punya keinginan keras untuk maju dan berubah lebih baik lagi,” tegasnya.

David pun menyinggung soal pentingnya marketing yang dapat membuat daya tarik pembeli atau pengunjung. “Produk hebat, tapi marketing lemah, apalagi narasinya minim, maka akan membuat bisnis lambat berkembang. Narasi atau kata-kata ini bahkan bisa memberi nilai lebih besar dan daya tarik dari produknya itu sendiri. Ini banyak dilakukan para pengusaha sukses termasuk di Bogor ini,” terang pemilik salah satu kafe di Kawasan Cibubur, Jakarta Timur tersebut.

BACA JUGA :  Pemerintah Nonaktifkan Fitur Ekspor Puluhan Perusahaan Batu Bara yang Abaikan Kewajiban

Sementara, Dia Adrian Syah memaparkan berbagai strategi dan motivasi agar usaha dapat berjalan lancar. Ia mendorong sebelum memulai bisnis perlu mencari pengalaman dengan bekerja pada orang lain yang langsung sebagai pemiliknya.

“Agar bisa tahu prosesnya. Jadi, enggak harus bekerja di perusahaan besar yang kita tak pernah terjun melihat bagaimana si pemilik mengerjakan bisnisnya,” urai Dia.

Forum Bisnis ILUNI Menwa UI

Dalam momen itu pun sekaligus digagas soal pembentukan Forum Bisnis ILUNI Menwa UI. Forum ini nantinya akan menjadi ajang para anggota ILUNI Menwa UI untuk sharing berbagai hal soal bisnis, termasuk membentuk usaha bersama.

Selai itu, dari kegiatan tersebut, muncul ide menyelenggarakan seminar bisnis yang melibatkan puluhan entrepreneur milenial di Kota Bogor. Di akhir kegiatan, peserta dialog ILUNI Menwa UI lintas angkatan ini  menyempatkan diri untuk foto bersama sambil menikmati lezatnya kuliner sop buntut, pisang dan singkong goreng, dimsum, kopi serta wedang jahe khas LeCafe & Camping Golf Joy yang menggoyang lidah serta cita rasanya membuat ketagihan pengunjung untuk kembali menikmati makanan dan minuman di tempat sejuk dan asri tersebut. (AGS)

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini