Catat! Pemerintah Bakal Berikan Subsidi bagi Pembeli Mobil Listrik

0
90
BMW Indonesia merilis dua model kendaraan listrik, yaitu BMW iX dan BMW i4 pada perhelatan otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Beragam regulasi telah disahkan untuk mendukung rencana tersebut, termasuk penggunaan kendaraan dinas listrik yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022.

Bahkan baru-baru ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah kini tengah menyiapkan insentif untuk memberikan subsidi bagi masyarakat yang membeli mobil listrik.

“Iya. Sekarang kan mekanismenya sedang digodok, sedang dibahas,” ujar Arifin beberapa waktu lalu di Jakarta, seperti dirilis Liputan6.com, Senin (19/9).

Menurut Arifin, penggunaan mobil listrik berbasis baterai saat ini juga dinilai lebih hemat dibanding menggunakan mobil konvensional yang berbaham bakar bensin atau solar. Terlebih, pemerintah juga sudah menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertamax, pertalite, dan solar.

“Contohnya, sekarang ini pertalite, bensin Rp 10.000 untuk 30 km. Sekarang kalau pakai listrik 1 kWh bisa juga 30 km. Sekarang kalau nge-charge listrik kan enggak sampai Rp 2.000. Sedangkan kalau pakai bensin Rp 10.000. Jadi hemat Rp 8.000,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Hadapi Halangan dan Ancaman Menuju Koalisi, AHY: Keberanian Itu Mahal!

Terkait dengan inpres penggunaan kendaraan dinas listrik untuk pemerintah pusat maupun daerah, kata Arifin, hal tersebut merupakan kebijakan yang bisa menjadi batu loncatan untuk mempercepat penggunaan mobil listrik baterai.

“Paling enggak gini, kalau kendaraan listrik sekarang sudah dapat keringanan-keringanan fiskal di sisi hulu. Ke depan, memang instansi pemerintah akan menggunakan kendaraan listrik,” tutur Arifin.

Ia menambahkan bahwa program peralihan kendaraan dari konvensional ke listrik memang untuk menciptakan emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan.

Di sisi lain, tren penjualan kendaraan listrik di Indonesia terus meningkat. Hal tersebut terlihat dari gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, yang mencatat angka penjualan mencapai 1.594 unit.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, tren kendaraan listrik segmen menengah ke atas memang sedang tumbuh. Tapi, untuk harga mobil listrik di bawah Rp 300 jutaan tetap yang paling diminati masyarakat.

“Kalau kendaraan tersebut bisa dibuat dan dijual dengan kisaran Rp 300 juta ke bawah, tentunya ini akan mendapat banyak peminat. Di GIIAS kemarin, kendaraan harganya di kisaran Rp 300 juta itu banyak peminatnya,” ungkap Kukuh, saat diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan otomotif (Forwot), belum lama ini.

BACA JUGA :  Batal Dukung Ganjar, Serikat Pekerja Nasional Pindahkan Dukungan ke Anies

Hal tersebut, kemudian berlanjut di GIIAS 2022 Surabaya, yang juga banyak dikunjungi oleh konsumen peminat mobil listrik dengan rentan harga Rp 300 jutaan ke bawah.

“Itu terulang lagi di GIIAS Surabaya. Di hari pertama, bahkan sudah ada yang membeli. Selama harganya terjangkau, pasti akan banyak diminati oleh masyarakat,” ujar Kukuh. (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini