RADAR TANGSEL RATAS – Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia, sebagai satu-satunya badan usaha penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia, mencatat tahun 2022 menjadi titik balik bagi penerbangan Indonesia sejak terdampak pandemi COVID-19 di awal tahun 2020.
Ditemui di Kantor Pusat AirNav Indonesia, Jumat (30/12), Direktur Utama Polana B. Pramesti, mengungkapkan di tahun 2022 banyak catatan positif bagi dunia penerbangan, dan pihaknya akan terus bersiap diri akan sebuah perubahan cepat yang akan terjadi di tahun 2023, di mana jumlah penerbangan diharapkan akan kembali kepada posisi sebelum pandemi, bahkan bisa melampaui.
Polana menyatakan bahwa di tahun 2022, jumlah penerbangan di Indonesia kian mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak dilanda pandemi. Tercatat, AirNav melayani 1,3 juta lebih penerbangan, di mana penerbangan domestik mengalami kenaikan sebesar 14% bila dibandingkan dengan tahun 2021 dan 8% bila dibandingkan dengan tahun 2020.
Sedangkan untuk penerbangan internasional mengalami kenaikan sebesar 103% bila dibandingkan 2021 dan 18% bila dibandingkan 2020. Hal yang sama terjadi pula untuk penerbangan lintas-negara (over flying)= yaitu meningkat sebesar 70% bila dibandingkan dengan tahun 2021, dan 47% bila dibandingkan dengan tahun 2020.
“AirNav sangat bersyukur atas pertumbuhan jumlah penerbangan yang terjadi sejak awal 2022, hal ini disebabkan antara lain karena pelonggaran kebijakan penerbangan baik di dalam maupun luar negeri, tingkat pertumbuhan angka penderita Covid-19 yang semakin melandai, serta meningkatnya jumlah orang yang sudah divaksinasi, alhamdulillah penerbangan membaik dan pariwisata mulai bangkit,” kata Polana, Jumat (30/12).
Tahun 2022 juga menjadi tahun kebangkitan pariwisata. Sebab, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah 2 ajang besar internasional, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan Ajang Balap Motor Dunia WBSK Mandalika. AirNav bangga bisa ikut mensukseskan kedua acara tersebut, dengan memberikan layanan navigasi dan keselamatan penerbangan yang optimal.
Dibantu oleh 11 Cabang AirNav serta kolabarasi dengan para stakeholder penerbangan lain, AirNav menyiapkan simulasi prosedur, sdm yang handal, serta peralatan pendukung navigasi, perhelatan acara kenegaraan dapat berjalan dengan lancar dan aman.
“Alhamdulillah, AirNav dapat menunjukan kemampuannya di mata dunia, bahwa pelayanan navigasi yang kami berikan pada event G20 dan WBSK Mandalika bisa menghantarkan para delegasi dunia sampai dan pulang dengan selamat, tanpa mendapatkan komplain sedikitpun dari para pihak, kami juga tidak menutup jadwal pesawat regular, semuanya kami layani dengan treatment terbaik,” tutur Polana.
Diketahui, AirNav juga mendapatkan apresiasi dari beragam kalangan pasca penyelenggaraan kedua event kenegaraan tersebut. “Kami juga mendapatkan apresiasi dari Pak Presiden, Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, hingga Dewan Pimpinan Legislatif DPR Komisi VI, pastinya kami bersyukur, dan menjadikan penghargaan ini sebagai bekal kami untuk dapat melayani pelayanan navigasi dengan lebih optimal” pungkasnya.
Lebih lanjut, Polana menyebut hal lain yang menjadi catatan positif di tahun 2022 ini, adalah tingkat punctuality (ketepatan waktu) kedatangan serta keberangkatan pesawat yang mencapai 90%. Hal ini tidak lepas dari kerjasama yang baik dengan pihak maskapai, pengelola bandara, regulator, serta pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan bagi para penumpang.
Selain itu, Polana juga bersyukur bahwa tingkat Keselamatan Penerbangan dapat dijaga dengan baik sepanjang tahun 2022. AirNav, kata Polana, mampu mempertahankan kinerja layanan keselamatan penerbangan, di mana sepanjang tahun 2022 tercatat total 5.535 kejadian keselamatan dari 1,3 juta lebih penerbangan yang dilayani.
Polana menjelaskan, kejadian keselamatan tersebut bervariasi, mulai dari yang tingkat bahaya (hazard) sebanyak 5.383, insiden sebanyak 107, Insiden Serius 39, dan kecelakaan sebanyak 6.
“Kejadian keselamatan yang paling banyak terjadi adalah kasus go-around sebanyak 2.460 kali, yaitu dimana pesawat yang hendak landing mendadak harus terbang lagi, disebabkan banyak faktor antara lain angin kencang, cuaca buruk, hingga ada hewan yang melintas di landasan. Namun demikian, AirNav tidak cepat berpuas diri dan akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja keselamatan penerbangan,” papar Polana.
Bukan itu saja. Polana juga menjelaskan bahwa salah satu milestone penting di tahun 2022 yaitu AirNav mendapatkan amanah untuk mengelola FIR Indonesia di atas kawasan Natuna dan Tanjung Pinang, yang selama ini dikelola oleh Singapura, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Flight Information Region (FIR) Indonesia dan Singapura.
“Salah satu tugas penting kami di tahun 2022 ini, AirNav diamanahkan oleh Pemerintah untuk memberikan layanan navigasi penerbangan di atas kawasan Natuna dan Tanjung Pinang, yang selama ini dikelola oleh Singapura. Kami telah mempersiapkan tingkat pelayanan, teknologi navigasi, serta SDM yang handal, sehingga setara dengan layanan pihak Singapura. Persiapan yang matang dan terukur terus kami lakukan,” kata Polana.
AirNav Indonesia juga memiliki beberapa inovasi operasional di tahun 2022, yang mendukung efisiensi bagi maskapai penerbangan dan mengurangi emisi gas karbon. Di antaranya adalah prosedur Performance Based Navigation (PBN) untuk penerbangan domestik, dan User Preferred Route (UPR) untuk penerbangan internasional. Kedua inovasi tersebut berhasil menyumbang pengurangan gas emisi karbon sebanyak 102 ton/tahun dan dapat menghemat bahan bakar pesawat sekitar 10,5 M/tahun.
Selain membenahi inovasi operasional dan kinerja keselamatan penerbangan, AirNav juga membenahi kualitas SDM perusahaan yang tersebar di lebih dari 290 cabang dan unit di seluruh Nusantara.
“Saat ini AirNav memiliki 4800an karyawan, 60% nya adalah pegawai operasional, dan 40% nya adalah pegawai administrasi dan manajerial, aset terbesar kami berada pada komposisi SDM, mayoritas masih tergolong milenial, generasi muda penerus bangsa yang dapat diandalkan, menjadikan mereka bibit unggul yang bisa bersaing dengan dunia internasional,” ungkap Polana.
Di tahun 2022, AirNav juga dipercaya dan mendapat izin dari Pemerintah untuk mengelola Training Center secara mandiri, yang dapat secara resmi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi personil navigasi penerbangan.
Menurut Polana, dengan adanya sertifikasi 143, AirNav dapat menyelenggarakan sejumlah pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan tenaga pengajar internal. Selain itu AirNav juga bekerjasama dengan Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDM), untuk lebih meningkatkan kualitas pengembangan SDM dibidang penerbangan.
Kerjasama tersebut meliputi pertukaran data dan informasi terkait pengembangan SDM, penyelenggaraan pelatihan, pemanfaatan tenaga ahli dan pengajar, sarana dan prasarana, program magang, serta riset dan penelitian SDM.
Kenaikan jumlah penerbangan di tahun 2022 juga berdampak positif bagi kinerja AirNav secara korporasi. Hal itu dibuktikan dengan berbagai penghargaan dan Award yang didapat AirNav.
Penghargaan-penghargaan serta Award yang dperoleh AirNav antara lain Top BUMN Award 2022 di bidang Solvability & Liquidity Ratio dari Bisnis Indonesia, Penganugerahan tingkat INFORMATIF dalam Keterbukaan Informasi Badan Publik oleh Komisi Informasi Pusat (KPI), Top Financial Performance & Aviation Services dari Warta Ekonomi, Safety Excellent Award 2022 dari First Indonesia Magazine.
Bahkan AirNav juga memperoleh Top GRC Award 2022 dari Majalah Top Business, Human Capital on Resilience Excellence Award dari First Indonesia Magazine, Penghargaan Operasional dari Otoritas Bandara Wilayah V Makassar, Penghargaan Silver Award untuk Laporan Sustainability Report 2022, serta Juara 2 dalam Strategi Komunikasi Social Media & Corporate Campaign dalam ajang BCOMSS Kementerian BUMN.
Di sisi lain, AirNav juga melakukan berbagai sinergi dan kolaborasi yang baik dengan lembaga – lembaga ternama Internasional, antara lain kerjasama dengan IATA (International Air Transport Association) dan Airservices Australia, untuk lebih meningkatkan standar operasional dan keselamatan navigasi penerbangan di Indonesia yang setara dengan level internasional.
Polana menyampaikan bahwa, “berbagai penghargaan di dalam negeri serta pengakuan dari lembaga aviasi internasional yang diraih, tidak akan membuat AirNav lekas berpuas diri, kami tetap bersyukur dan akan bekerja lebih keras, cerdas, dan optimal untuk pengabdian kepada negara di bidang penerbangan.
Tahun 2023, kata Polana, akan menjadi tahun yang menantang dan membawa optimisme yang baik bagi dunia Penerbangan, AirNav akan terus melanjutkan kinerja positif tahun 2022, sambil membenahi berbagai kekurangan yang dapat ditingkatkan, serta sepenuh hati menjaga keselamatan dan kelancaran layanan navigasi penerbangan di langit nusantara,” tutur Polana. (BD)