Pj Gubernur Heru Budi Siapkan Proyek Giant Sea Wall, Agar Jakarta Aman dari Banjir Rob?

0
36
Proyek Giant Sea wall merupakan bagian dari Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Proyek yang nantinya diharapkan bisa mengamankan Jakarta dari bencana banjir ini sedang dikaji pemerintah pusat, dengan melibatkan sejumlah ahli dari Belanda, Korea Selatan, dan Jepang. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mulai melakukan pematangan konsep bersama jajarannya untuk menggarap proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Sall. Proyek yang menjadi bagian dari proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) itu menjadi solusi mengatasi banjir rob di sepanjang pesisir Jakarta Utara.

Menurut Heru Budi, NCICD yang meliputi pembangunan giant sea wall dan tanggul pantai dilakukan agar Jakarta aman dari ancaman banjir Rob.

“Ini mau Jakarta aman atau tidak? Kalau mau aman Jakarta sampai seterusnya, kita harus bangun tanggul laut atau giant sea wall dan tanggul pantai,” kata Heru usai menggelar Rapat Pimpinan bersama dinas terkait membahas pengembangan NCICD di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Dikutip dari Suara.com (4/1/2023), Heru Budi juga mengaku telah mengumpulkan jajarannya yang berkaitan dengan proyek ini. Ia mengatakan ada beberapa kali perubahan rencana penyesuaian sejak ide Giant Sea Wall dicetuskan pada tahun 2007 lalu.

“Giant Sea Wall dalam perjalanan sejarah dari 2007 lalu ada perubahan-perubahan sampai 2020. Nah, dari 2020 kita tajamkan lagi konsepnya seperti apa,” ujar Heru.

BACA JUGA :  Hadir di Acara Peringatan Milad ke-21 PKS, Anies Baswedan Sindir Pejabat Pembuat Aturan yang Sekaligus Jadi Pedagang

Pematangan konsep ini, kata Heru, dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI. Ia pun menargetkan konsep akan rampung dalam tiga bulan mendatang.

Menurut Heru, setelah konsepnya rampung, ia akan melaporkannya kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Setelah itu baru akan dilakukan eksekusi bersama antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat.

“Konsep itu kita serahkan kepada Bappenas supaya bisa sinergi terkait dengan pembiayaan itu juga akan dibahas. Konsep perencanaannya memang harus segera karena setelah ini ke Bappenas akan dilakukan diskusi dengan para kementerian terkait. Kira-kira kapan? Ya, mungkin dua-tiga bulan konsep ini selesai,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa ada sejumlah tugas Gubernur DKI Jakarta untuk menuntaskan permasalahan banjir. Selain menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta, Gubernur juga harus melakukan manajemen pemompaan waduk-waduk yang ada di ibu kota, serta membangun tanggul laut atau giant sea wall yang lebih besar.

“Ini harus diselesaikan, kalau tiga hal ini tidak selesai, sampai kapanpun Jakarta akan selalu banjir,” tuturnya. “Siapapun jelas di Bappeda DKI ada, di Kementerian PU juga ada dan juga sodetan Ciliwung menuju ke BKT itu juga harus segera diselesaikan,” Jokowi menambahkan.

BACA JUGA :  Gerah Melihat Tingkah Laku Menag Yaqut, PKB Akan Disiplinkan Kadernya Itu

Diketahui, NCICD merupakan proyek tembok pengendalian terpadu beserta penampungan air yang dibangun dengan tujuan mengurangi dampak banjir di Jakarta.

Dalam NCICD, terdapat proyek Giant Sea Wall yang merupakan pengerjaan fase B dan fase C. Tembok ini akan menjadi tanggul laut luar, reklamasi laut, hingga jalan tol dari Tangerang dan Bekasi.

Sementara, NCICD fase A sudah mulai dikerjakan dan ditargetkan selesai pada tahun 2027. Proyek ini akan dikerjakan bersama antara Pemprov DKI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (BD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini