RADAR TANGSEL RATAS – Luar biasa, ternyata Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mempunyai 149 ribu usaha kecil menengah (UKM). Seiring dengan itu, para wirausahawan muda pun terus “dicetak” dan didorong agar perekonomian di Tangsel terus bergeliat.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Warman Syanudin. “Saat ini, ada
149 ribu UKM di Tangsel. Jumlah itu diyakini akan terus berkembang. Dan, kita juga mendorong wirausahawan muda untuk terus berkarya agar ekonomi di Tangsel makin bergeliat,” ucapnya.
Ditemui awak redaksi Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL, di ruang kerjanya, Gedung 1, Pusat Pemerintahan Kota Tangsel, Rabu, 8 Februari 2023, Warman mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen adalah UKM kuliner.
“Kuliner paling besar, ya, sekitar 70 persen. Sisanya ada griya, batik, pengelola yang disabel, olahan limbah-limbah. Ya, Alhamdulillah, Tangsel bisa berjalan UKM-nya dengan baik,” ucapnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas (Kadis) Warman mengatakan, pihaknya saat ini, akan terus memetakan keberadaan para UKM supaya terdata lebih valid lagi. “Kita (dinkop/dinas koperasi dan UKM) akan hadir di kecamatan-kecamatan dan kelurahan. Kita akan berkoordinasi untuk memetakan para UKM di wilayah-wilayah. Nanti kita buatkan google form (formulir google) untuk mendata kembali para pelaku UKM di Tangsel. Saya rasa bisa lebih dari 149 ribu jumlahnya,” ucap Warman.
Mantan kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tangsel ini menjelaskan, para pelaku UKM nantinya itu akan dibantu dan dibina terus. “Misalnya, dari sisi kehalalannya, nanti kita akan kerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), lalu HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)-nya, soal inkubator misalnya bisa ke puspitek, izin usahanya juga kita bantu tentu,” tandasnya.
Birokrat yang sangat supel dan ramah dengan awak media ini membenarkan apa yang disampaikan oleh Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan bahwa sektor UKM/UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) menjadi leading sector saat pandemi Covid-19 dan yang membangun ekonomi Tangsel. “Leading sector” adalah sektor basis yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah baik dari segi kontribusi maupun daya saingnya.
Saat Acara Musyawarah Cabang IV Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Tangsel, beberapa waktu lalu, Waki Wali Kota Pilar mengatakan, UMKM menjadi basis ekonomi Tangsel. Pilar pun menandaskan, tidak perlu khawatir dengan isu resesi ekonomi pada 2023.
Ia yakin RI dapat menghadapinya, wabilkhusus masyarakat Tangsel. Sektor UMKM, kata Pilar, dapat dikatakan sebagai “penyelamat ekonomi” Tangsel.
Kuliner sendiri, sebutnya, cukup baik dalam menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Tangsel yaitu Rp 300 miliar. “Di Tangsel, dari Rp 1,7 triliun PAD kita, yang berasal dari pajak asli daerah hampir 50 persen. BPHTB 500 miliar, PBB 350 miliar, kuliner 300 miliar, dan sisanya dari yang lain. Ini potensi luar biasa,” cetusnya.
Pilar pun meminta para usahawan muda untuk tidak takut berwirausaha. “Jangan takut berwirausaha. Jangan takut resesi. Yang penting daya beli masyarakat tingkatkan. Belanja di Tangsel. Majukan ekonomi kreatif agar roda ekonomi di Tangsel berputar terus,” pinta Pilar.
Wirausahawan Muda Digeber
Kadis Warman bertekat, pihaknya akan terus menggeber dan mendorong para wirausahawan muda di Tangsel. Upaya-upaya ke arah sana pun terus dilakukan.
“Kita sedang dorong para wirausahawan muda. Kita coba terapkan terus di kampus-kampus, di SMA atau SMK untuk belajar UKM. Saat ini, kita juga sudah kerjasama dengan beberapa kampus seperti UIN, Kampus Ahmad Dahlan, UNPAM. Sudah kita siapkan program-program di 2023 agar UKM naik kelas,” tegasnya.
Apa alasan pihaknya, saat ini, mendorong wirausahawan muda? Warman mengatakan, sekarang, banyak slogan “Menyongsong 2045, Indonesia Emas” harus disiapkan dengan bonus demografi.
“Makanya, jangan sampai terlambat sekarang. Kuliah, tiba-tiba lulus, jangan hanya mencari kerja. Tetapi, menciptakan pekerjaan dan harus dimulai dari sekarang,” terangnya.
Prinsipnya, Kadis Warman menyatakan, pihaknya akan senantiasa membantu para wirausahawan muda. “Agar mereka bisa mendirikan bisnis atau usahanya, usaha mikro, ya, tentunya,” ujar Warman.
Mengenai pemberdayaan UKM, sambung Warman, tugas dinkop ada yang namanya membuat kegiatan “Tangsel Digifest”. “Yaitu, festival terkait UKM-UKM. Kita sekarang sedang sosialisasikan. Kita ajak dinas terkait, selain juga kelurahan, kecamatan. Kita maksimalkan. Kita bina. Para pemula UKM itu setelah mereka bisa dan mampu, akan kita dorong supaya bisa bersaing dengan UKM lainnya,” cetusnya.
Kerjasama dengan Bank
Selain itu, pihaknya juga memfasilitasi para pelaku UKM dengan bank. “Jadi, seperti kerjasama dengan BRI kemarin, dengan Bank Mandiri, Permata Syariah,” imbuhnya.
Warman berharap, para wirausahawan muda dapat menjadikan usahanya unggul di Tangsel. “Kita bantu, kita dampingi, kita edukasi. Kita ingin UKM di Tangsel terus bergeliat. Dari bawah, bagaimana bisa meningkat. Yang mikro bagaimana bisa menengah. Itu perlu dukungan kita semua. Mohon bantuan dan dukungan teman-teman media juga,” pungkas Warman. (AGS)