Jreng-Jreng! Pengamat: Bila Airlangga Dilengserkan dari Kursi Ketum, Partai Golkar Bakal Terbelah di Pilpres 2024

0
63
Pengamat memprediksi, jika Airlangga Hartarto dilengserkan dari kursi ketua umum, maka sebagian Fraksi Golkar akan berpindah haluan dengan pilihan capresnya masing-masing. Sebagian faksi berpotensi merapat ke Prabowo, Ganjar, bahkan Anies. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Partai Golkar diyakini bakal terbelah pada Pilpres 2024 jika Airlangga Hartarto dilengserkan dari kursi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, seperti yang sudah diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah menyatakan siap diusung menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

“Jika Airlangga terguling, dukungan Golkar ke capres berpotensi pecah alias tidak bisa solid lagi karena friksi internal yang tidak bisa dibendung,” ujar Pengamat Politik Citra Institute sekaligus Dekan FISIP UNPAM Serang, Yusak Farchan, dalam keterangannya, Minggu (23/7/2023).

Menurut Yusak, sebagian Fraksi Golkar nantinya akan berpindah haluan dengan pilihan calon presiden (capres) masing-masing. “Sebagian faksi berpotensi merapat ke Prabowo, Ganjar, bahkan Anies. Inilah risiko politik yang dihadapi Golkar jika Munaslub digelar,” ungkapnya.

Meski demikian, kata Yusak, jika Golkar bertahan dengan opsi Airlangga sebagai capres, konsekuensinya adalah membentuk poros baru.

“Nah, persoalannya, poros baru yang akan dibentuk Golkar berpotensi tidak memiliki magnet elektoral bagi partai lain untuk bergabung,” ujarnya. “Akar persoalannya ada pada elektabilitas Airlangga yang kurang kompetitif terhadap tiga capres lainnya,” ia menambahkan.

BACA JUGA :  Jelang Perpindahan Ibu Kota ke IKN, Kemendagri dan Pemprov DKI Mulai Susun RUU Jakarta

Di sisi lain, kata Yusak, jika membuka opsi cawapres, Airlangga bisa saja dianggap tidak memenuhi mandatory munas meskipun opsi cawapres lebih realistis. “Jadi Golkar sebenarnya sedang tersandera dengan pencapresan Airlangga. Maju kena, mundur kena,” tuturnya.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa dirinya siap diusung menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga. Dia pun mengaku siap menjalani mekanisme partai yang berlaku.

“Semua kader Golkar punya tanggung jawab memberikan kontribusi untuk partai termasuk saya. Sebagai kader Golkar ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggung jawab saya yakin semua siap tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai aturan main organisasi,” tutur Bahlil di rumah dinasnya di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023). (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini