Gawat! Jakarta Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia Sejak Senin (7/8/2023)

0
188
Kota Jakarta secara teratur memiliki tingkat polusi PM 2,5 yang artinya 'tidak sehat'. Tingkat polusi tersebut diyakini dapat menyebabkan masalah seputar pernapasan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Buruknya kualitas udara di DKI Jakarta juga diberitakan media internasional. Pabrik batu bara raksasa hingga pembangkit listrik tenaga batu bara pun tak luput dari sorotan.

Dilansir dari AFP, Kamis (10/8/2023), menurut perusahaan pemantau kualitas udara IQAir, Jakarta menjadi kota besar yang udaranya paling tercemar di dunia . Jakarta berada di peringkat teratas selama beberapa hari.
Polusi udara di Ibu Kota diperkirakan berkontribusi terhadap 7 juta kematian dini setiap tahunnya.

Hal itu dianggap PBB sebagai satu-satunya risiko kesehatan terbesar. Jakarta juga dinilai telah melampui sejumlah kota ternama di dunia terkait polusi udara, mulai dari Riyadh, Doha, dan Lahore. Bahkan Jakarta berada di peringkat teratas sejak Senin lalu (7/8/2023).

Tercatat juga bahwa Jakarta secara teratur memiliki tingkat polusi PM 2,5 yang artinya ‘tidak sehat’. Tingkat polusi tersebut diyakini dapat menyebabkan masalah pernapasan

Kepada wartawan, Presiden Joko Widodo mengaku berencana mengatasi tingkat polusi dengan mengurangi “beban Jakarta”. Caranya adalah dengan memindahkan ibu kota ke Nusantara, di pulau Kalimantan tahun depan. Selain itu, Jokowi juga meminta pembangunan LRT hingga MRT yang melintasi Jakarta ‘harus diselesaikan’ secepetnya untuk mengurangi polisi.

BACA JUGA :  Demo Massal di China, Kertas Kosong Jadi Simbol Protes dan Perlawanan

Seorang warga, Anggy Violita, mengeluhkan polusi di Jakarta. Ia menuding kabut asap industri, kemacetan lalu lintas, dan pembangkit listrik tenaga baru bara, memengaruhi kualitas udara di Ibu Kota. “Saya harus memakai masker sepanjang waktu. Baik tubuh maupun wajah saya menderita,” ungkap Anggy Violita (32) di Jakarta, kepada AFP.

“Minggu lalu seluruh keluarga saya sakit selama seminggu dan dokter mengatakan saya harus tinggal di dalam rumah,” ibu dua anak itu menambahkan.

Sebelumnya, pada tahun 2021 yang lalu, pengadilan memenangkan gugatan yang diajukan oleh aktivis dan warga negara terhadap pemerintah. Gugatan tersebut memerintahkan Presiden Jokowi membersihkan polusi udara kota yang terkenal buruk dan memutuskan Presiden Jokowi dan pejabat tinggi lainnya telah lalai dalam melindungi warga.

Indonesia pun telah berjanji menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru mulai tahun 2023 dan menjadi netral karbon pada tahun 2050. Tapi, meskipun ada protes dari para aktivis, pemerintah memperluas pabrik batu bara Suralaya yang sangat besar di pulau Jawa, salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. (ARH)

BACA JUGA :  Puan Maharani Diprediksi Jadi Cawapres Prabowo, Bagaimana Nasib Cak Imin?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini