RADAR TANGSEL RATAS – Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,8 SR yang mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) hingga saat ini nyaris mencapai 2.500 orang, sedangkan ribuan orang lainnya terluka.
Kantor berita Maroko, seperti yang dilansir Reuters pada Senin (11/9/2023) melaporkan korban tewas meningkat menjadi 2.497 orang dan 2.476 orang luka-luka.
Tim penyelamat masih berusaha menemukan korban selamat di reruntuhan lebih dari 48 jam. Diketahui, gempa tersebut merupakan gempa terkuat selama lebih dari enam dekade di Maroko.
Dikabarkan, tim pencari dari Spanyol, Inggris dan Qatar bekerja sama dalam upaya menemukan korban selamat dari gempa yang terjadi Jumat malam di 72 km barat daya Marrakesh itu.
Banyak warga selamat memilih mengungsi di luar rumah. Selain karena rumah mereka yang hancur, warga juga memutuskan bermalam di pinggir jalan atau tempat pengungsian karena khawatir akan gempa susulan.
Selain korban jiwa, sejumlah bangunan bersejarah di Maroko juga ambruk imbas gempa. Bangunan di kota tua Marrakesh yang menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO rusak akibat gempa
Para petugas penyalur bantuan menghadapi tantangan saat akan menjangkau desa-desa yang terdampak parah gempa di area High Atlas, pegunungan terjal dengan banyak permukiman terpencil yang hancur.
Pemerintah Maroko telah mengerahkan tentara dan memperkuat tim pencarian dan penyelamatan, menyediakan air minum, mendistribusikan makanan, tenda dan selimut.
Sejauh ini Maroko telah menerima tawaran bantuan dari Spanyol, Qatar, Inggris dan Uni Emirat Arab. Gempa ini adalah yang paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, di mana gempa tersebut diperkirakan telah menewaskan lebih dari 12 ribu orang. (ARH)