RADAR TANGSEL RATAS – Garuda Indonesia Group dan Capital A (induk AirAsia) mengumumkan kerja sama strategis baru. Kedua perusahaan akan saling menguatkan berbagai jaringan lini usaha di bidang penerbangan.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, ada tiga pilar kolaborasi yang dijalin, yakni penerbangan komersial berbiaya rendah, usaha pengiriman logistik, serta peluang pengembangan kerja sama reparasi pesawat.
Kolaborasi tersebut, kata Irfan, menjadi penanda penting bahwa industri penerbangan Asia Tenggara kian progresif di era pasca pandemi.
“Bersama dengan Capital A ini kami harapkan tidak hanya dapat memberikan pondasi outlook bisnis yang semakin solid bagi kedua perusahaan namun juga dapat memperkuat komitmen bersama dalam menghadirkan nilai tambah layanan penerbangan terbaik bagi masyarakat,” papar Irfan melalui press release (28/9/2023).
Di sisi lain, CEO Capital A, Tony Fernandes, mengatakan bahwa kemitraan tersebut bakal disambut jutaan orang karena kesamaan nilai, kualitas, dan pelayanan terbaik yang selama ini ditawarkan oleh kedua perusahaan.
Tony juga menjelaskan, bahwa kerja sama antara Garuda Indonesia Group dan Capital A bermula ketika Citilink bergabung dalam aplikasi AirAsia yakni Superapp. “Kami sangat bersemangat untuk terus memperkukuh relasi ini dengan menggabungkan kekuatan serta sumber daya yang kami miliki untuk menambah pengalaman terbaik bagi masyarakat,” ujar Tony.
Ada sejumlah pilar yang terkandung dari penandatanganan kerja sama tersebut. Pilar pertama, adalah interlining MoU antara AirAsia dengan Citilink. Kerja sama ini memungkinkan akses tanpa batas bagi masyarakat yang menggunakan kedua maskapai tersebut ke berbagai kota di Indonesia.
Menurut Tony, dengan minimal 50 penerbangan domestik Citilink dan 150 destinasi penerbangan internasional AirAsia di kawasan ASEAN, kedua pihak berkolaborasi untuk menghadirkan pengalaman penerbangan yang lebih mudah yakni layanan terintegrasi bagi para pengguna Citilink dan AirAsia.
Layanan terintegrasi itu, kata Tony, menjadikan proses transfer lebih mudah dan nyaman. Proses check-in bagasi dan penerbitan boarding pass tidak perlu dua kali dan cukup dari kota keberangkatan.
Adapun pilar kedua, kata Tony, yakni penggabungan jaringan logistik udara antara Capital A, yang diwakili oleh anak perusahaan mereka yakni Teleport, serta Garuda Indonesia Cargo. Penandatanganan kerja sama antar kedua pihak juga dilakukan di hari yang sama.
Sedangkan piilar ketiga, masih kata Tony, adalah penjajakan peluang penyediaan perawatan (maintenance pesawat) antara Asia Digital Engineering (ADE) yang merupakan bagian dari Capital A serta GMF AeroAsia yang berada di bawah naungan Garuda Indonesia.
Menurut Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai, kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan pengalaman terbang bagi pelanggan dengan layanan yang seamless dan hassle-free.
Sementara CEO Grup AirAsia, Bo Lingam, menuturkan bahwa kolaborasi tersebut akan memperkuat Citilink dan AirAsia untuk mendekatkan jarak bagi masyarakat. “Saya juga mengapresiasi mitra kami airasia MOVE (airasia Superapp) yang telah menjembatani hubungan simbiotik, menciptakan peluang menarik bagi Grup Maskapai AirAsia,” ungkapnya.
Hal positif juga disampaikan oleh Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi. Menurutnya, kedua belah pihak kini tengah mengeksplorasi dan mengidentifikasi langkah-langkah optimal yang bisa ditempuh masing-masing entitas untuk memanfaatkan kapabilitas, efisiensi, dan keuntungan strategis.
Tujuan akhirnya, kata Andi, adalah menghadirkan layananmaintenance, repair, and overhaul (MRO)hemat dengan nilai terbaik kepada seluruh maskapai yang memerlukan.
“Penggabungan dua kekuatan dari GMF dan ADE diharapkan dapat meningkatkan daya saing MRO Asia Tenggara di kancah persaingan global, tentunya dengan mengedepankan layanan terintegrasi dengan harga yang mampu bersaing. Dan tentunya kami berharap, peluang untuk mendukung sustainable profitable growth dapat diwujudkan,” papar Andi.
Begitu juga CEO ADE Mahesh Kumar. Ia meyakini kemitraan antara kedua entitas akan membawa perubahan besar terhadap layanan MRO. Kolaborasi diyakini terbatas pada wilayah ASEAN, tetapi juga kawasan lain secara lebih luas.
Menurut Mahesh, dengan teknologi terkini dari ADE yang dikombinasikan dengan dekade pengalaman serta keahlian yang dimiliki GMF AeroAsia, pihaknya akan dapat menciptakan keunggulan yang belum pernah ada sebelumnya dan mengangkat industri ini ke puncak baru.
“Langkah ini juga semakin memperkuat komitmen kami untuk terus memberikan servis yang prominen serta konsisten mengembangkan inovasi dalam hal pemeliharaan pesawat. The sky is no longer our limit; langit adalah kanvas untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan efisien,” tutur Mahesh. (ARH)