RADAR TANGSEL RATAS – Kelompok Hamas sukses mengakali kecanggihan Iron Dome dan menghujani Israel dengan rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Dalam serangan tersebut, Departemen Pertahanan Israel yang menggunakan teknologi supercanggih dan pasukan intelijen yang mumpuni merasa telah kecolongan.
Padahal, selama ini Iron Dome disebut sebagai salah satu sistem pertahanan udara yang paling hebat di dunia. Iron Dome disebut-sebut bisa menghancurkan rudal sebelum mencapai targetnya. Tapi nyatanya dalam Operasi Al-Aqsa, ribuan rudal dari Jalur Gaza tetap bisa menghantam Israel.
“Dalam serangan terbaru militan Hamas, Iron Dome dikalahkan oleh 3.000 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Times of Israel melaporkan bahwa sistem pertahanan mengalami kesalahan teknis, mengakibatkan roket tidak dapat dicegat sebelum mendarat di daerah berpenduduk,” dikutip dari The Sun (9/10/2023).
Menurut mantan juru bicara Israel Defense Forces, Jonathan Conricus, seluruh sistem yang digunakan pada Iron Dome telah gagal. “Ini bukan hanya tentang satu komponen. Ini adalah kegagalan semua arsitektur pertahanan mereka yang terbukti gagal menyediakan perlindungan yang diperlukan oleh warga sipil Israel,” ungkapnya.
Sebagai informasi, ada tiga komponen sentral dalam Iron Dome, yang punya jarak maksimal 70km ini. Yaitu radar Detection dan Tracking, Battle Management, dan Weapon Control dan Missile Launcher, yang dilengkapi 20 misil Tamir.
Tercatat, Israel mulai menggunakan Iron Dome sejak 2011. Sistem tersebut dikembangkan sejak konflik dengan Lebanon yang terjadi pada 2006, di mana ribuan roket Hizbullah ditembakkan ke sejumlah kawasan Israel dan membunuh banyak warganya. Sejak itulah Israel mulai mengembangkan Iron Dome.
Sistem tersebut bekerja dengan cara mendeteksi roket yang datang menggunakan radar, dan mengirimkan informasi tersebut ke sistem kontrol senjata, lengkap dengan kalkulasi rumit untuk mendeteksi trayektori, kecepatan, dan perkiraan target dari roket tersebut.
Jika roket yang datang ternyata mengarah ke daerah padat penduduk atau lokasi strategis lain, Iron Dome akan meluncurkan misil Tamir untuk menghancurkan roket tersebut saat masih di udara. Rafael Advanced Defence System, pembuat Iron Dome, mengklaim sistem ini punya tingkat kesuksesan 90% dan sudah mengadang 2000 roket sampai saat ini.
Tapi, sistem apa pun tentu akan ada celahnya. Apalagi, Hamas sudah bertahun-tahun mencari kelemahan dari sistem Iron Dome ini. Yaitu dengan meluncurkan roket dengan jumlah yang sangat banyak dan membuat sistem Iron Dome kebingungan.
Seperti dilansir NDTV, Senin (9/10/2023),
dalam Operasi Al-Aqsa, Hamas mengklaim telah meluncurkan lebih dari 5.000 roket dalam rentang waktu 20 menit. Dan cara ini sukses mengatasi sistem Iron Dome.
Dikabarkan pula, harga roket-roket yang diluncurkan Hamas jauh lebih murah ketimbang misil Tamir yang dipakai Iron Dome.
Meski demikian, Israel tetap menggunakan Iron Dome karena dianggap tetap berguna untuk meliundungi target strategis, sekalipun misil Tamir yang dipakai mahal harganya. Pada tahun 2012, Israel mengklaim sukses mengadang 85% dari 400 roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah lokasi strategis dan dipadati warga sipil.
Selain itu, pada tahun 2014, ada lebih dari 4.500 roket yang ditembakkan Hamas selama beberapa hari. 800 di antaranya berhasil dicegat, dan sekitar 735 berhasil ditembak jatuh, dengan tingkat kesuksesan 90%. (ARH)