Perang Tak Kunjung Selesai, Warga Israel Gelar Demo Besar dan Menuntut Netanyahu Dipecat

0
102
Ribuan warga Israel melakukan aksi demonstrasi pada hari Sabtu (27/1/2024) di beberapa kota dan menyerukan pembubaran pemerintahan. Demo tersebut bertepatan dengan demonstrasi yang digelar massa dari keluarga sandera yang ditahan di Gaza. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Media-media mengabarkan bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu saat ini tengah menghadapi rentetan kritik dari masyarakat Israel dan beberapa politisi karena krisis sandera Israel di Gaza dan kegagalan menemukan jalan untuk memastikan mereka kembali dengan aman ke Israel. Media Yedioth Ahronoth menyebutkan bahwa “untuk minggu kedua berturut-turut, keluarga sandera di Gaza telah melakukan protes di depan rumah Netanyahu di Kaisarea.”

Menurut para pejabat Israel, ada sekitar 136 sandera yang masih ditahan di Gaza sejak Hamas melancarkan serangan terhadap titik-titik militer Israel dan permukiman di dekat Gaza pada 7 Oktober 2023.

Tercatat, Faksi perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Hamas telah menangkap sekitar 239 orang di kota-kota dekat Gaza. Dan pada November lalu, Hamas menukar puluhan sandera dengan Israel selama jeda kemanusiaan tujuh hari. Lembaga tahanan Palestina melaporkan bahwa Israel membebaskan 240 tahanan Palestina dari penjara selama jeda tersebut, termasuk 71 tahanan wanita dan 169 anak-anak.

Media-media melaporkan bahwa meskipun ada keputusan dari Mahkamah Internasional, Israel terus melakukan serangan gencar di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 26.257 warga Palestina. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Menurut otoritas kesehatan Palestina, ada 64.797 orang yang terluka sejak 7 Oktober 2023,

BACA JUGA :  Pasca Kasus Kekerasan yang Dialami Lesti Kejora, KPI Minta Stasiun TV Boikot Pelaku KDRT

Menurut data yang dikumpulkan PBB, serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi. Mereka kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur.

Di sisi lain, ribuan warga Israel melakukan aksi demonstrasi pada hari Sabtu (27/1/2024) di beberapa kota dan menyerukan pembubaran pemerintahan. Demo tersebut bertepatan dengan demonstrasi yang digelar massa dari keluarga sandera yang ditahan di Gaza.

Seperti yang dilansir Anadolu Agensi, Minggu (28/1/2024), massa juga melakukan protes di Kota Haifa, di persimpangan Horev, menentang pemerintah dan menuntut pemilu segera dilaksanakan. Pawai massa dimulai dari daerah Carmel di Kota Haifa hingga pusat protes di persimpangan Horev.

Di Kota Kfar Saba, dekat Tel Aviv, ratusan orang berdemonstrasi di bawah slogan ‘Pemilu Sekarang’. Selain itu, ratusan orang juga berdemonstrasi di Kota Ra’anana dekat Tel Aviv, menyerukan pemecatan pemerintah.

Bahkan aksi massa juga berlangsung di depan kediaman Netanyahu di Kota Kaisarea. Puluhan keluarga sandera di Gaza juga berdemonstrasi di depan rumah Netanyahu untuk menuntut pembebasan sandera.

BACA JUGA :  SpaceX Milik Elon Musk Minat Berinvestasi di IKN, Bahlil Lahadalia: Semua Berjalan Sesuai Rencana

Melalui konferensi pers, Netanyahu mengkritik demo yang digelar pada hari Sabtu yang dilakukan oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza. “Protes yang dilakukan oleh keluarga para sandera tidak membantu, melainkan meningkatkan tuntutan Hamas dan menunda pemulihan mereka,” tuturnya.

Kepada pers, Netanyahu mengaku telah memberikan arahan dalam pemerintahannya untuk meningkatkan aktivasi industri pertahanan lokal agar lebih bergantung pada senjata lokal.

“Tujuan kami adalah melenyapkan Hamas, karena kami tidak bisa membiarkan angkatan bersenjata tetap berada di Gaza, dan perang tidak akan berakhir sampai misi tersebut selesai,” tandas Netanyahu. “Di antara kita ada yang meragukan kemampuan kita, padahal mereka minoritas,” ia menambahkan.

Terkait keputusan Mahkamah Kriminal Internasional (ICJ) tentang penghentian perang di Gaza, Netanyahu mengatakan pengadilan belum memutuskan untuk menghentikan perang ataupun memaksanya menghentikan perang.

Meskipun ada keputusan sementara oleh Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Jumat yang memerintahkan Israel mencegah tindakan genosida di Gaza, Israel tetap terus melakukan serangan gencar terhadap wilayah pesisir. (ARH)

BACA JUGA :  Dianggap Sebagai Kawasan Terkutuk, Al Ula Justru Jadi Objek Promosi Wisata oleh Cristiano Ronaldo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini