RADAR TANGSEL RATAS – Puluhan massa menggeruduk Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Gara-garanya, mereka mencium aroma tidak sedap dalam proses perekrutan direksi dan komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI).
Selain itu, diduga kuat, banyak calon titipin elit dalam proses perekrutan di bank plat merah milik BUMN tersebut. Sejumlah massa
yang tergabung dalam Masyarakat Indonesia Peduli Demokrasi (MANDIRI) pun menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Menteri BUMN Erick Tohir, pada Rabu, 15 Mei 2024.
Rekrutmen Petinggi BSI Penuh Kejanggalan
Massa aksi datang pukul 11.00 WIB dan langsung menyampaikan aspirasinya di pelataran Gedung Kementerian BUMN RI. Mereka melakukan aksi unjuk rasa menyoroti persoalan yang terjadi di BSI.
Orator aksi menyampaikan dalam orasinya bahwa disinyalir ada kejanggalan dalam proses rekruitmen jajaran petinggi BSI. “Kami melihat jelas dan terang, proses rekruitmen jajaran direksi dan komisaris BSI sangat kental muatan politis dan KKN. Serta, kami menemukan adanya titipan elit untuk menduduki posisi strategis di BSI,” ungkap Guntur selaku orator aksi.
Dalam keterangannya, kepada awak media, Guntur menerangkan, hasil investigasi dan wawancara Tim MANDIRI terhadap sumber yang terpercaya menemukan bahwa proses rekrutmen direksi dan komisaris BSI kental dengan muatan politis dan banyak sekali titipan elit. Hal ini dinilai oleh MANDIRI rentan dengan conflict of interest.
Sampaikan Tiga Tuntutan
Dalam aksinya, massa MANDIRI menyampaikan tiga tuntutan kepada Menteri BUMN RI, Erick Tohir. Pertama, massa aksi mendesak Menter Erick Tohir agar memastikan proses rekruitmen direksi dan
Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) dilakukan secara transparan dan independen.
Ke-2, massa aksi menyampaikan agar pihak yang berwenang segera mengusut tuntas dan memberantas mafia jual beli jabatan (direksi dan komisaris) di tubuh BSI. Ke-3, massa aksi menolak segala bentuk praktik curang KKN dan titipan elit terkait dengan rekruitmen direksi dan komisaris BSI. (AGS)