Menteri LHK Bantah Kebakaran Hutan di Sumatera dan Kalimantan Sebabkan Kabut Asap Selimuti Malaysia

0
152
Laporan AFP menyebut kebakaran hutan di Indonesia terjadi setiap tahun selama musim kemarau, dan kebakaran hutan di tahun ini adalah yang terburuk. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Seorang pejabat tinggi Departemen Lingkungan Malaysia menyebut ratusan peristiwa kebakaran hutan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap mencapai wilayah negara tersebut. Kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan juga disebut telah memperburuk kualitas udara di Malaysia.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/9/2023), merebaknya kebakaran hutan yang memicu kabut asap pada tahun 2019 lalu mendorong Malaysia mengatakan bakal menekan Indonesia untuk mengatasi masalah tahunan tersebut, yang seringkali disebabkan oleh aktivitas pembakaran untuk membersihkan lahan pertanian.

Menurut Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, kebakaran hutan itu memperburuk polusi udara di pantai barat Malaysia dan di wilayah Sarawak yang terletak di Borneo bagian Malaysia.

“Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” sebut Wan Abdul dalam pernyataan yang dirilis Jumat (29/9) waktu setempat.

“Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, dan wilayah Kalimantan bagian tengah dan selatan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap melintasi perbatasan negara,” ujarnya.

BACA JUGA :  Jika PDIP Pilih Ganjar Sebagai Capres, Keduanya Bakal Jadi 'Game Changer' di Pilpres 2024?

Dalam pernyataannya, Wan Abdul menyebut citra satelit dalam laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) menunjukkan 52 hotspots kebakaran hutan di Sumatra dan 264 hotspots kebakaran hutan di Kalimantan. ASMC yang berbasis di Singapura bertugas melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.

Mengetahui pernyataan Malaysia itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, langsung melontarkan bantahan. “Faktanya adalah tidak ada kabut asap lintas perbatasan,” tandas Siti saat berbicara kepada AFP pada Sabtu (30/9) waktu setempat, sembari membagikan gambar ASMC, yang menurutnya hanya menunjukkan kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.

“Mereka (Malaysia-red) mengacu pada data titik panas (hotspots)? Apakah mereka tidak mengetahui bedanya antara titik panas (hotspots) dan titik api (firespots)? Jika tidak tahu persisnya, jangan sembarangan bicara,” tandas Siti.

Siti lalu mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan meninjau dan menghukum perusahaan-perusahaan jika pemerintah mendapati kebakaran hutan di wilayah konsesi mereka.

Sebelumnya dikabarkan bahwa bulan ini para petugas pemadam kebakaran di Sumatra berhasil memadamkan kebakaran hutan besar di area lahan gambut, yang membuat Kota Palembang diselimuti kabut asap selama beberapa pekan.

BACA JUGA :  Sudah Sangat Padat, Stasiun Tanah Abang Bakal Direnovasi Jadi Baru dan Lokasinya Digeser Sedikit

Laporan AFP menyebut bahwa kebakaran hutan di Indonesia terjadi setiap tahun selama musim kemarau, tapi tahun ini menjadi yang terburuk. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini