RADAR TANGSEL RATAS – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikabarkan bakal melakukan merger sejumlah perusahaan yang ada saat ini. Menteri BUMN Erick Thohir mengaku dari 41 perusahaan yang ada, ia ingin memangkas menjadi 30 perusahaan dan bergerak di 12 klaster.
Dikutip dari CNNIndonesia.com (2/1/2023), Erick menyatakan bahwa selama ini terlalu banyak BUMN yang bergerak di bidang yang sama, salah satunya adalah Angkasa Pura I dan II.
“Kita juga bikin roadmap 2024-2034, kalau bisa nanti cuma 30 aja BUMN-nya. Klasternya 12, BUMN-nya 30. Sekarang ada 41. Supaya BUMN tidak jadi menara gading, semua (sektor) dimonopoli menara gading,” tutur Erick di gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (2/1).
Meski demikian, terkait merger Angkasa Pura, Erick mengaku masih dalam tahap perhitungan untuk prosesnya. Ia pun tak menyebutkan merger Angkasa Pura sebagai salah satu fokus dari program BUMN 2023. Tapi ia menegaskan terus mendorong upaya-upaya merger itu.
“Kalau mau mengerjakan Angkasa Pura, kita harus hitung dulu. Waktu kita merger gimana ke depannya, komplit tidak atau malah memberatkan, gimana airport-airport kecil? Nanti ada waktunya, kita akan dorong,” ujarnya.
Erick menjelaskan bahwa merger ini dilakukan untuk mengurangi kompetisi antar BUMN dalam satu sektor industri yang sama. Ia juga menyebutkan meski merger dilakukan, pengurangan pegawai belum tentu akan dilakukan.
“Orang sekarang rekrut (pegawai) terus. Kita hanya mau memastikan ngapain sesama BUMN itu kanibal, dan ngapain BUMN itu membunuh sektor-sektor yang private sector sudah ada, dan UMKM ada, mending kita jadi ekosistemnya,” papar Erick.
Ia mencontohkan merger antara Damri dan Perum PPD dilakukan dengan perhitungan mendetail. Menurutnya, jika merger BUMN ini selesai dilakukan, maka kementerian bertugas untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan di dalam masing-masing sektor industri.
“Yang kita bangun ekosistem, dengan UMKM, Pemda, pengusaha, swasta, kita (BUMN) yang gede-gede, yang masif. Kalau ada apa-apa, BUMN jadi benteng ekonomi nasional dan (bisa) intervensi, makanya harus untung,” tutur Erick.
Sebelumnya, beberapa program utama BUMN sepanjang 2023 adalah aksi korporasi Pertamina Geothermal Energi, Palm Co., penyelesaian LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Selain itu ada juga aksi korporasi Jasa Marga atau pembangunan tol, penyelesaian restrukturisasi Waskita Karya, ID Food, Defend ID, serta deregulasi dan penetapan Peraturan Menteri BUMN. Program terakhir adalah penguatan tata kelola investasi dana pensiun BUMN. (BD)