RADAR TANGSEL RATAS – Indonesia AirAsia (IAA) telah mengungkapkan rencana untuk mulai bersiap lepas landas dan mengembangkan pariwisata Indonesia pada tahun 2023, karena volume perjalanan udara meningkat di wilayah tersebut pasca Covid-19. Selain menambah armada pesawat, IAA juga akan terus memperkuat dukungan terhadap destinasi super prioritas di Indonesia
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Kamis, Tony Fernandes, CEO Capital A, induk perusahaan AirAsia, menegaskan bahwa AirAsia selalu mengedepankan komitmennya terhadap Indonesia. Ia mengaku terpesona oleh banyaknya hal yang dapat dilihat setiap kali datang ke Indonesia. Karena itu ia ingin orang-orang dari seluruh dunia datang untuk melihat negara yang indah ini.
“AirAsia memiliki kapabilitas yang mumpuni dalam hal tersebut, sama seperti bagaimana kami membalikkan keadaan untuk Bandung dengan menjalankan penerbangan langsung pertama ke Bandung,” tuturnya.
Kini saat COVID-19 mulai berakhir, kata Tony, AirAsia ingin melanjutkan mimpi yang terhenti di tahun 2019. Mimpi itu adalah menempatkan Indonesia di peta dunia. Ia juga mengaku ingin membawa bisnis logistiknya, Teleport, ke Indonesia yang akan memudahkan orang mengirim produk dengan cepat dan murah melalui angkutan udara.
“Jadi selain pariwisata, kami sangat ingin membantu banyak daerah di Indonesia untuk memiliki akses ke layanan logistik yang murah dan mudah, sehingga UKM dan pengusaha dapat menjual barang mereka ke seluruh dunia,” ungkap Tony.
Di acara yang sama, Bo Lingam, Group CEO AirAsia Aviation Group, mengatakan bahwa selain menambah armada, tim manajemennya juga berencana menghadirkan A330 berbadan lebar untuk konektivitas yang lebih baik dengan Northeast Asia, termasuk Jepang, Korea Selatan, Cina, serta India.
“Dengan perluasan ini, kami berharap dapat mengembangkan logistik dan memperkuat dukungan kami kepada Indonesia dalam memulihkan dan menumbuhkan industri pariwisata,” tuturnya.
Lingam juga menyatakan optimismenya terhadap bisnis penerbangan di Indonesia. “Kami telah membawa hampir 5 juta penumpang sebelum Covid-19, mewakili 30 persen turis internasional yang tiba di negara tersebut. Kami telah menciptakan hampir dua ribu pekerjaan di Indonesia dan menghasilkan lebih dari 3 miliar Dolar dalam pendapatan pariwisata,” paparnya.
Sebagai informasi, hasil statistik operasi Capital A menunjukkan bahwa AirAsia telah berkontribusi besar terhadap pariwisata di Indonesia. Tercatat, AirAsia Indonesia telah menerbangkan 3,25 juta pax dengan hampir 23.000 penerbangan dengan 16 pesawat operasional di FY2022.
Kursi yang terjual di penerbangan internasional melonjak tajam sebesar 7397% year-on-year. Pada tahun 2019, dengan 28 unit pesawat IAA berhasil mendatangkan lebih dari 4 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Saat ini, IAA mengoperasikan 17 pesawat dan berada di jalur yang solid untuk memulihkan rute dan konektivitas dengan rencananya untuk memiliki total 32 pesawat pada tahun 2023.
Komitmen kuat IAA dalam mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia juga ditunjukkan dengan dukungannya terhadap promosi destinasi super prioritas Indonesia, seperti Danau Toba di Sumatera dan Lombok di Nusa Tenggara Barat.
Pada tahun 2022, IAA membuka rute Jakarta – Silangit dan sejak tahun 2019 IAA mengoperasikan rute Jakarta – Lombok serta meluncurkan pesawat livery Lombok. IAA juga terus mendukung dan mengadvokasi pembangunan ekonomi dan pariwisata Indonesia melalui kerjasama dengan pemerintah daerah dan mempromosikan UKM di sekitar daerah tujuan
Sementara itu, Veranita Yosephine, CEO Indonesia AirAsia, mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah Indonesia atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan kepada IAA selama ini.
“Yakinlah bahwa IAA akan terus memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan pertumbuhan industri penerbangan dan pariwisata Indonesia,” tuturnya. (BD)