TNI AL Kembali Akuisisi Dua Kapal Tunda Buatan Anak Bangsa Demi Tercapainya P3DN

0
191
Kapal harbour tug merupakan kapal tunda TNI Angkatan Laut yang dibangun dengan memanfaatkan industri dalam negeri yaitu PT Noahtu Shpyard, dan dirancang untuk memberikan pelayanan pemanduan dan penundaan dalam membantu pergerakan manuver Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) keluar masuk pelabuhan. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – TNI Angkatan Laut kembali mengakuisisi dua Kapal Harbour Tug yang pembangunannya memanfaatkan Industri Dalam Negeri, yaitu PT Noahtu Shipyard. Langkah ini merupakan implementasi dari program pemerintah dalam Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Penyerahan kedua Kapal Harbour Tug dilakukan secara simbolis dan dipimpin oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono di Jakarta, Senin (21/8/2023).

Kapal yang diberi nama TD Umsini dan TD Irau itu merupakan Kapal Tunda TNI AL yang dirancang untuk memberikan pelayanan pemanduan dan penundaan dalam membantu pergerakan manuver Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) keluar masuk pelabuhan.

Menurut Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, dengan tersedianya kapal harbour tug yang mumpuni, hal itu akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu serta keamanan bernavigasi bagi KRI yang akan lepas sandar di pelabuhan pangkalan TNI AL.

“Di samping itu, pembangunan harbour tug TD Umsini dan TD Irau oleh PT. Noahtu Shipyard merupakan salah satu bukti nyata dari kemandirian industri pertahanan dalam negeri,” tutur Wakasal.

BACA JUGA :  Panas Ekstrem Landa Arab Saudi, Sekitar 2.000 Jemaah Haji Dilanda stres

Pembangunannya dilatarbelakangi dengan bertambahnya unsur KRI di Koarmada III, dimana saat ini sudah diperkuat kapal jenis Angkut Tank, Bantu Rumah Sakit dan Patroli, sehingga dibutuhkan adanya kapal tunda. Adapun dua unit kapal Harbour Tug ini nantinya akan ditempatkan di Koarmada III.

Kapal TD Umsini dan TD Irau memiliki panjang 30 meter, dengan lebar 12 meter, serta tinggi 5,10 meter. Keduanya juga memiliki kecepatan hingga 12 knot dengan endurance hingga 5 hari, serta dilengkapi dengan akomodasi untuk 10 orang personel.

Selain sebagai kapal tunda, kedua kapal tersebut juga berfungsi sebagai kapal Search and Resque (SAR) karena dilengkapi dengan Fire Fighting untuk membantu pemadaman serta evakuasi korban di laut.

Tak sampai di situ, bahkan kedua kapal tersebut juga memiliki sejumlah kemampuan lain, di antaranya yakni Bollard Pull 35 ton, sudut pandang Rumah Kemudi hingga 360 derajat, pemindahan kapal dan escorting services dengan menggunakan winch yang ada di haluan dan buritan, serta dilengkapi dengan Sistem Propulsi Azimuth Stern Drive sehingga kapal dapat bermanuver 360 derajat dengan diam di tempat.

BACA JUGA :  Bikin Bangga! Jakarta Smart City Terpilih Jadi Tolak Ukur Smart City di Vietnam

Kemampuan lainnya, kedua kapal itu juga dilengkapi External Fire Fighting System dengan Independent Engine Drive kapasitas 650 m3/jam dengan jangkauan 90 meter untuk penanggulangan kebakaran di laut atau pelabuhan. Juga, kedua kapal memiliki Sistem Oil Dispersant kapasitas tanki 3 m3/jam untuk penanggulangan pencemaran air laut oleh tumpahan minyak di laut.

TNI AL terus berkomitmen untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor. Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali baru-baru ini.

Langkah itu diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan alat utama sistem senjata (alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global. (ARH)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini