RADAR TANGSEL RATAS – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jawa Timur (Jatim) mendorong Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa maju untuk mendampingi Anies Baswedan dalam ajang kontestasi Pilpres 2024.
Dikutip dari Suara.com (14/1/2023), nama Khofifah disodorkan oleh Ketua DPW NasDem Jatim Sri Sajekti Sudjunadi. Menurutnya, Khofifah layak mendampingi Anies karena memiliki pengalaman yang tergolong komplit.
“Ibu Khofifah ini harus melanjutkan perjuangan beliau di tingkat nasional. Tapi di posisi yang berbeda. Beliau sudah pernah menjadi menteri, juga pernah menjadi anggota DPR RI, tapi mengatur secara keseluruhan. Mendampingi Anies menjadi wakil presiden,” katanya, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Sri Sajekti, tujuan Anies dan Khofifah sebenarnya adalah sama. Jika Anies mempunyai keinginan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh anak negeri, tujuan tersebut sejalan dengan capaian Khofifah ketika menjadi Menteri Sosial RI.
“Beliau (Khofifah) berhasil membuat kebijakan dalam mewujudkan keadilan sosial itu. Saya rasa, mereka bisa saling melengkapi. Dulu, di masa Presiden Gus Dur, Khofifah juga pernah menjabat sebagai Kepala BKKBN RI,” katanya.
Meski begitu, ia mengemukakan, tidak mau banyak berkomentar tentang hal tersebut. Sebab, keputusannya ada di tangan Anies, pengurus pusat partai, dan partai yang berkoalisi dengan NasDem nantinya.
“Saya berharap, Beliau melanjutkan kepemimpinannya ke ranah yang semakin besar, yakni wakil presiden. Tapi, jika masih tetap di Jatim, kami akan kembali mengusung Khofifah,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie alias Gus Choi, menjelaskan bahwa ada pertimbangan dari pihaknya untuk memilih cawapres yang akan ditandemkan dengan Anies. Ia mengemukakan, aspirasi dari partai berjargon restorasi, mulai tingkat bawah hingga atas, memunculkan nama cawapres dari kalangan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
“Kalau obrolan-obrolan di pengurus NasDem, level-level bawah, level menengah, sampai level atas ya intinya antara lain ya dari lingkungan NU. Nah kader-kader NU itu ya, yang masih netral belum berpolitik praktis,” ujarnya kepada wartawan pada Kamis (12/1/2023).
Sejauh ini, ada beberaa nama tokoh NU yang disebutkan Gus Choi, mulai dari Khofifah, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) Taj Yasin Maimoen, hingga Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid. Meski demikian, nama-nama tersebut belum diajukan kepada Anies.
“Belum (diusulkan ke Anies), tapi nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU,” ungkap Gus Choi.
Gus Choi pun menjelaskan, sebenarnya sosok cawapres untuk Anies masih dibahas bersama dengan ‘calon kawan’ NasDem di Koalisi Perubahan, yakni Partai Demokrat dan PKS. Salah satu kriteria yang masih tarik ulur, kata Gus Choi, yakni sosok yang mampu menutup kelemahan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Semua usulan kan harus ditampung, dibicarakan bersama, dan ujungnya adalah siapapun harus diterima asal memang cawapresnya itu bisa mendongkrak suara, bisa memenuhi kelemahan Mas Anies. Sehingga kelemahan bisa diisi, kekurangan bisa dilengkapi,” tutur Gus Choi.
Diakuinya, sebelum membahas lebih lanjut soal cawapres untuk Anies, Demokrat dan PKS akan mendeklarasikan rencana Koalisi Perubahan dan Anies sendiri-sendiri terlebih dahulu. Setelah itu, menurut Gus Choi, kerja sama politik akan dideklarasikan bersama ketiga partai politik.
“Deklarasi capres, saya dengar deklarasi capres dulu, deklarasi Anies, terus suatu saat deklarasi bareng, mungkin gitu. Ini kan ketika deklarasi bareng mungkin sekaligus dengan cawapres,” ujarnya.
Sementara itu, Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyarankan NasDem, PKS, dan Partai Demokrat untuk memberi perhatian khusus terhadap daerah Jawa Timur (Jatim) . Menurut Pangi, Jatim harus menjadi pertimbangan saat hendak menentukan siapa calon wakil presiden untuk Anies.
Jatim, kata Pangi, merupakan satu dari enam provinsi yang menjadi zonasi pertempuran primer. Pangi yakin, pertarungan Pilpres 2024 sangat tergantung pada Jatim. “Kunci penentu kemenangan, wilayah pertempuran perebutan suara penentu ada di Jawa Timur,” kata Pangi, beberapa waktu lalu.
Karena itu, Pangi melanjutkan, Anies seharusnya memilih figur cawapres yang memiliki kekuatan atau basis di daerah tersebut. Satu yang menonjol saat ini adalah Khofifah Indar Prawansa selaku Gubernur Jatim.
Pemilihan Khofifah menjadi cawapres, dinilai Pangi dapat memberikan suara untuk Anies. Sebab, figur Khofifah cukup kuat dan mengakar di Jatim, ditambah lagi latar belakangnya juga sangat lekat dengan NU. (BD)