RADAR TANGSEL RATAS – Massa pedagang Pasar Ciputat, rencananya, besok Kamis, 2 Februari 2023 akan “mengepung” Kantor Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan (Ben-Pilar). Apa alasan mereka melakukan aksi demonstrasi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Puspemkot Tangsel) itu?
Kira-kira, apa tuntutan mereka? Informasi yang diperoleh awak redaksi Kantor Berita ratas.id RADAR TANGSEL, di lapangan, Rabu, 01 Februari 2023, menyebutkan, para pedagang Pasar Ciputat itu akan berunjuk rasa di Puspemkot Tangsel, Jl. Raya Maruga, No. 1, Serua, Ciputat, Tangsel, Banten.
Unjuk rasa dan aksi damai akan dilakukan pada pagi hari mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.30, Kamis, 02 Februari 2023. Massa akan berkumpul di Pasar Ciputat dan melakukan “long march” menuju Puspemkot Tangsel.
Rencana “pengepungan” Kantor Ben-Pilar itu dibenarkan Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Ciputat (PPPC), Yuli Sarlis. “Benar, Mas. Besok Kamis pagi, 02 Februari 2023, mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB, kami para pedagang Pasar Ciputat akan demo ke Kantor Puspemkot Tangsel. Kami berangkat dari Pasar Ciputat. Surat izin aksi damai dan orasi ini sudah kami layangkan ke Polres Tangsel,” ujar Yuli.
Kepada awak redaksi ratas.id, di Tangsel, Yuli menegaskan, massa yang ikut demo besok ratusan orang. “Ratusan orang bahkan bisa lebih banyak lagi. Kami akan menyampaikan aspirasi kami pada Pak Ben dan Pak Pilar,” cetusnya.
Sampaikan Tuntutan para Pedagang
Dalam aksi besok, lanjut perempuan bertubuh mungil itu, massa pedagang Pasar Ciputat akan menyampaikan beberapa tuntuan. Di antaranya, kata Yuli, massa menuntut Pemkot Tangsel agar dengan tegas memproses para oknum yang telah mengizinkan para pedagang liar yang berdagang di sekitar luar wilayah gedung Pasar Ciputat.
“Lalu, kami menuntut Pemkot Tangsel agar menata dan membenahi Pasar Ciputat. Hal ini supaya Pasar Ciputat ramai dikunjungi masyarakat Tangsel dan para pedagang bisa memberikan kehidupan keluarga serta bertahan hidup,” papar Yuli.
Selain itu, Yuli menyatakan, Pemkot Tangsel melalui dinas perindustrian dan perdagangan (indag) diminta serius membenahi Pasar Ciputat dengan baik. “Karena, usai direvitalisasi, Pasar Ciputat harusnya memenuhi SI (Standar Internasional). Tapi, faktanya, sampai sekarang, sangat buruk tata kelolanya. Ini mengakibatkan kondisi Pasar Ciputat sepi dan banyak pedagang yang gulung tikar,” bebernya.
Yuli memaparkan, dari 615 pedagang, saat ini, hanya 100-an yang masih bisa bertahan. “Parah, kan? Kasihan, kan? Lantai 1 saja yang lumayan, lantai 2 dan 3 sepi. Saya kemarin tanya pembukuan para pedagang, sangat miris. Pedagang mainan misalnya, sebulan hanya bisa dapat Rp 300 ribu. Berati sehari, kan, hanya Rp 10 ribu. Yang lain pun sama keluhannya,” ucap dia.
Parahnya lagi, lantai 1, sebutnya, digunakan untuk peternakan ayam. Kemudian, lanjutnya, tata letak pasar juga berantakan dan tidak menarik. “Kacau, kan? Masak ternak ayam di pasar. Sudah gitu, masak di depan ditaruh pedagang sembako. Pedagang perak malah di belakang. Tahu sendiri, kan, sembako itu berantakan. Belum kulit bawang sampahnya ke mana-mana. Harusnya, muka pasar itu yang cantik. Ini kebalik,” tandasnya.
Ia dan teman-teman mengaku sudah menyampaikan aspirasi dan keluhan ini ke Kepala Dinas Indah, Heru Agus. “Tapi, sampai sekarang nihil alias tidak ada tanggapan serius. Lama-lama kami enggak kuat. Kami harus demo ini supaya para pejabat Tangsel mendengarkan kami,” cetusnya.
Tolak Mediasi dan hanya ingin Diterima Ben/Pilar
Ditegaskan Yuli, pihaknya menolak tegas mediasi. “Pihak Polres Tangsel sudah menghubungi kami untuk mediasi. Tapi, kami tolak keras. Kami tetap mau demo untuk menyampaikan aspirasi teman-teman pedagang,” tandas dia.
Dan, tegas Yuli, ia bersama teman-teman sepakat hanya ingin ditemui Wali Kota Benyamin Davnie atau minimal Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan. “Kami tidak mau ditemui asisten sekda atau dinas. Kami hanya mau ditemui Pak Ben atau Pak Pilar. Kali ini, kami tetap akan demo. Dulu kami mau demo dicegah, tapi sekarang kami tetap akan demo. Kami tidak mau di-PHP-in lagi. Kami minta Peraturan Wali Kota (Perwal) dibuatkan segera,” pintanya.
Kadis Indag Heru tidak Merespon
Sementara itu, Kepala Dinas Indag Tangsel, Agus Heru saat dikonfirmasi ratas.id tidak merespon. Saat dimintai tanggapannya, Heru tidak membalas pesan WhatsApp (WA) ratas.id.
Pun, ketika dihubungi, Heru tidak mengangkat ponselnya. Hingga berita ini diturunkan, Heru juga belum memberikan tanggapan.
Dalam catat redaksi ratas.id, sebelumnya, beberapa bulan lalu, tepatnya Selasa, 8 Maret 2022, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Puspemkot Tangsel) juga akan “dikepung” massa pedagang Pasar Ciputat. Massa rencananya mengepung kantor Walikota dan Walikota Tangsel (Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan) mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB.
Namun, aksi tersebut batal. Sebab, Yuli dan kawan-kawan berhasil dilobi dinas indag hingga dini hari. (AGS)