RATAS – Presiden Republik Indonesia (RI) ke-7, Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan sebagai pemimpin dunia terkorup nomor 2 di dunia oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) atau Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi tahun 2024. Jokowi berada di bawah Presiden Kenya, William Ruto.
Lalu peringkat pemimpin dunia paling korup nomor 3 adalah Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu. Disusul ke-4 yaitu mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasinan serta ke-5 yakni pengusaha India Gautam Adani.
OCCRP sendiri adalah merupakan salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Organisasi ini membuka masukan ke publik untuk menominasikan Corrupt Person of The Year atau “Tokoh paling Korup 2024” sejak November lalu.
Ya, organisasi ini meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Dan hasilnya, para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun 2024 adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Jokowi, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan Pengusaha India Gautam Adani.
“Kami meminta nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP,” demikian keterangan OCCRP yang dikutip dari laman resminya, pada Selasa, 31 Desember 2024.
Presiden Kenya William Ruto memperoleh suara terbanyak dari 5 tokoh dunia tersebut. Tercatat, lebih dari 4.000 orang menuliskan nama William Ruto sebagai nominator “Orang Terkorup 2024”.
Mengapa Ruto masuk nominasi tokoh dunia terkorup nomor 1? Karena, hal itu dipicu oleh disahkannya undang-undang keuangan yang kontroversial hingga pengangguran kaum muda.
Pemerintahan Ruto dituding tamak, serakah dan korupsi. Hal itu mengakibatkan kegagalan dalam kebijakan ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta ketidakstabilan secara keseluruhan dan penculikan lawan politik.
Penerbit OCCRP, Drew Sullivan menandaskan, korupsi adalah bagian mendasar dari upaya merebut kekuasaan negara dan menjadikan pemerintahan otokratis berkuasa. “Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka. Satu-satunya masa depan mereka adalah keruntuhan yang kejam atau revolusi berdarah,” urai Sullivan.
Jokowi Membantah, Itu Framing Jahat
Sementara itu, saat dikonfirmasi tentang dinobatkannya dirinya menjadi tokoh dunia terkorup, Jokowi membantah hal tersebut. Ayah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka itu beranggapan, hal tersebut merupakan framing jahat.
“Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa?” bantah Jokowi ketika dijumpai awak media, di rumah mantan presiden tersebut, di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa, 31 Desember 2024.
Dikatakan Jokowi, sekarang ini, banyak bertebaran fitnah dan framing jahat yang tidak disertai dengan bukti dan fakta. “Ya sekarang banyak sekali fitnah. Banyak sekali framing jahat. Banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti, yaitu yang terjadi sekarang kan,” kilah Jokowi lagi.
Saat ditanya, apakah ini bermuatan politis, Jokowi menjawab dengan tertawa. “Hehe. Ya ditanya saja. Orang bisa memakai kendaraan apa pun, lah. Bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh untuk membuat framing jahat membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu, ya,” ketus Jokowi.
Tentang tuduhan memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, Jokowi menyebut saat ini banyak sekali fitnah, framing jahat, tuduhan-tuduhan tanpa bukti. “Itu yang terjadi selama ini,” bantahnya lagi. (AGS)