Mengejutkan! London Jadi Salah Satu Kota Terpanas di Dunia?

2
126
Pada Senin kemarin (18/7) Kota London diselimuti suhu udara yang sangat panas: 38,1 derajat Celsius. Diperkirakan, suhu panas di London berlanjut pada hari Selasa (19/7) dengan suhu pada malam hari diperkirakan sekitar 20 derajat Celsius. (foto: istimewa)

RADAR TANGSEL RATAS – Ibu kota Inggris, London, hari Senin kemarin (18/7) menjadi salah satu tempat yang terpanas di dunia, dengan suhu udara mencapai 38,1 derajat Celsius.

Diperkirakan, suhu panas di London akan berlanjut pada hari Selasa (19/7) dengan cuaca pada malam hari diperkirakan sekitar 20 C sebelum kembali turun pada hari Rabu (20/7).

Seperti yang dilansir BBC, Badan Meteorologi mengeluarkan peringatan gelombang panas ekstrem pada hari Senin (18/7) dan Selasa (19/7) untuk sebagian besar Inggris, mulai dari London dan kawasan selatan sampai ke York dan Manchester.

Sebelumnya, suhu yang sangat panas pernah terjadi di Inggris, tepatnya di Kota Cambridge, pada 25 Juli 2019, yakni mencapai 38,7 derajat Celsius. Tapi dalam sepanjang sejarah di Inggris, suhu terpanas di negeri itu pernah mencapai 41 derajat Celsius.

Akibat suhu panas yang terjadi pada Senin kemarin (18/7), untuk pertama kalinya Badan Meteorologi Inggris mengumumkan situasi ”red warning’ sejak sistem ini diterapkan tahun lalu. Dengan kondisi tersebut berarti suhu udara akan berdampak luas bagi kegiatan masyarakat dan infrastruktur.

BACA JUGA :  Menaker: Jalan Tengah bagi Buruh dan Pengusaha, UMP 2023 Naik Rata-Rata 7,5 Persen

Aktivitas belajar-mengajar di sejumlah sekolah bakal selesai lebih cepat dibanding jadwal rutin yang biasanya bubar pukul 15.30 waktu setempat. Pengelola jasa perjalanan kereta listrik (Network Rail) pun telah membatalkan sejumlah perjalanan dan memperlambat kecepatan kereta. Mereka juga meminta warga untuk tinggal di rumah pada hari Senin dan Selasa pekan ini, dan sebisa mungkin hanya melakukan perjalanan yang penting saja.

Menurut wartawan BBC spesialis cuaca, Simon King, sebenarnya Inggris pernah menghadapi gelombang panas di tahun 1976 lalu, tapi suhu yang terjadi pada hari Senin dan Selasa pekan ini lebih panas 10 derajat Celsius dibanding suhu yang pernah dialami sebelumnya. “Dengan suhu seperti ini, pengaruh pada kesehatan perlu diperhitungkan,” katanya kemarin (18/7).

Sejalan dengan ‘red warning’ yang dikeluarkan Boleh Badan Meteorologi, pemerintah Inggris lalu mengkategorikan kondisi semacan ini sebagai ‘darurat nasional.’

Dengan semakin naiknya suhu udara, semakin banyak pula warga yang jatuh sakit. Bahkan Biro jasa ambulans di London mengaku mereka menerima panggilan sekitar 7.000 kali dalam sehari. Padahal mereka biasanya menerima panggilan rata-rata 5.500 kali per hari.

BACA JUGA :  Kecepatan Internet Indonesia di Peringkat 140, Pemerintah Diminta Lakukan Perubahan Tarif Dasar

Menurut Badan Sains Iklim PBB atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), saat ini, cuaca di Bumi adalah yang paling panas dalam 125.000 tahun terakhir. Gelombang panas terjadi ketika suhu rata-rata dunia meningkat lebih dari 1 derajat Celsius dari masa pra-industri.

“Kita tahu apa penyebabnya. Gas rumah kaca muncul akibat penggunaan bahan bakar fosil seperti batubara dan gas. Konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer saat ini berada pada level tertinggi dalam dua juta tahun dan terus meningkat,” ungkap IPCC.

IPCC juga menyatakan, bila semua janji berbagai negara yang dituangkan dalam konferensi iklim di Glasgow tahun lalu (UN COP26) diterapkan, maka kenaikan suhu pada akhir abad ini diperkirakan mencapai 2,4 derajat Celsius.

Menurut para ilmuwan, saat ini emisi CO2 terus meningkat. Bila tidak dikurangi, maka pada tahun 2030 nanti suhu udara akan meningkat lebih tinggi lagi. Mungkin setinggi 4 derajat Celsius pada akhir abad.

Dunia lebih menghangat sekitar 1,1 derajat Celsius sejak zaman industri dimulai, dan suhu akan terus meningkat kecuali bila berbagai negara di dunia mengurangi emisinya secara drastis.

BACA JUGA :  Singgung Tidak Meratanya Pembangunan Kota, Anies Ingin Bentuk Badan Khusus Pembangunan Kota

Selain di Inggris, ternyata suhu udara tinggi juga melanda sebagian besar Eropa dan Afrika Utara sehingg menyebabkan kebakaran semak meluas dari Yunani hingga Moroko. Ribuan orang diungsikan akibat kebakaran semak di Prancis dan Spanyol. Lebih dari 1.000 orang meninggal akibat suhu udara panas di Portugal dan Spanyol belakangan ini. (BD)

2 KOMENTAR

  1. A person essentially assist to make severely posts I would state. That is the very first time I frequented your web page and up to now? I amazed with the analysis you made to create this particular post extraordinary. Excellent process!

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini